Pemko Sidempuan Canangkan Gerakan Tanam September

IMG 20220922 WA0004
Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution, SH. MM saat melakukan Gerakan Tanam September di Kelurahan Lembah Lubuk Manik, Rabu (21/09/22). (Foto:Ty)

bbnewsmadina.com, Gerakan Tanam September yang dicanangkan Pemko Padang Sidempuan dalam rangka pemenuhuan suplai kebutuhan komoditi menghadapi Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, mendapat dukungan antusias dari petani dan pemilik lahan.

Ini dapat dilihat dari banyaknya aksi tanam bawang merah, cabai merah dan tomat yang dilakukan oleh sejumlah Kelompok Tani (Koptan), Kelompok Wanita Tani (KWT) dan perorangan di enam kecamatan se Kota Padang Sidempuan.

Seperti pada Rabu (21/9/2022) di Lingkungan V Gondang, Kelurahan Lembah Lubuk Manik, Kecamatan Padang Sidempuan Hutaimbaru. Wali Kota Irsan Efendi Nasution dan masyarakat menanam bawang merah di lahan seluas 4.000 M2 (0,4 hektar) dan 3.000 M2 (0,3 Ha).

Di kecamatan yang sama, hari itu juga Wali Kota Padang Sidempuan bersama masyarakat Desa Huta Padang melakukan tanam bawang merah pada lahan seluas 0,3 Ha. Meski turun hujan, mereka tetap bersemangat melakukan pertanaman tersebut.

Secara terpisah dan pada waktu yang sama, Wakil Wali Kota Arwin Siregar dan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Bargot Topong, Kecamatan Padang Sidempuan Batunadua, melakukan penanaman tomat.

Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution dan Wakil Wali Kota Arwin Siregar sangat mengapresiasi antusiasnya dukungan masyarakat menyukseskan percepatan Gerakan Tanam September ini.

Dijelaskannya, Gerakan Tanam September ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan suplai komoditi dalam menghadapi Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Kota Padang Sidempuan.

“Berdasarkan hitungan siklus tanaman, 70 sampai 75 hari ke depan kita sudah panen. Insya Allah suplai ketersediaan bawang merah, cabai merah, tomat dan komoditas lainnya tidak akan ada masalah pada Natal dan Tahun Baru nanti,” jelasnya.

Pertanaman, pinta Wali Kota, jangan sampai di sini saja dan harus ada keberlanjutannya. Sehingga hasil produksi lokal bisa memenuhi suplai komoditi yang sangat mempengaruhi inflasi, apalagi di tengah kondisi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).(Ty)

Tinggalkan Balasan

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)