Ada Yang Hilang dari Budaya Kita

Budaya Indonesia, globalisasi, perubahan budaya, generasi muda, keberagaman budaya
(Sumber Gambar: Kumparan.com)

Oleh: Ahmad Muhajir

Penulis Merupakan Dosen Sejarah Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.

Budaya Indonesia adalah seluruh budaya lokal yang ada di setiap daerah di Indonesia. Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak budaya daerah”. Kutipan ini mengacu pada pengertian persatuan semakin dikokohkan, sehingga persatuan semakin terasa keberagamannya. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Budaya Indonesia dari masa ke masa selalu mengalami perubahan, perubahan ini terjadi karena faktor masyarakat yang memang menginginkannya. Perubahan budaya terjadi sangat cepat, karena arus globalisasi yang tak terbendung. Unsur globalisasi masuk tak terkendali pada budaya bangsa yang merupakan perwujudan kebudayaan lokal di setiap daerah dari Sabang sampai Merauke (Tobroni, 2012).

baca juga : SEJARAH SINGKAT LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

Gaya hidup masyarakat saat ini dan masa lalu sangat berbeda, dalam hal ini juga merupakan dampak globalisasi. Sehingga, perlu penanganan yang lebih baik. Dampak lain globalisasi merupakan perkembangan teknologi yang sangat maju membantu manusia, tetapi juga dapat merusak mental dan moral generasi muda.

Indonesia memiliki banyak warisan budaya dari nenek moyangnya, hal seperti itu patut dibanggakan masyarakat Indonesia sendiri, namun saat ini budaya Indonesia sedikit menurun sosialisasi di tingkat nasional, sehingga banyak orang sekarang lupa dan tidak tahu apa itu budaya indonesia. Semakin maju arus globalisasi cinta terhadap budaya semakin menurun, dan ini sangat berpengaruh pada keberadaan budaya lokal dan bagi masyarakat asli Indonesia.

Baca : Catatan Kecil Pendidikan Indonesia

Misalnya masyarakat di berbagai daerah di Indonesia yang dulu sangat dibanggakan dengan budaya gotong royong dalam menyelesaikan pekerjaan di bidang pertanian misalnya, namun saat ini masyarakat cenderung menggunakan mesin mulai dari penanaman hingga pengolahan penggilingan padi, sehingga budaya gotong royong yang khas pada masyarakat tersebut perlahan mulai dilupakan para generasi muda, dimana; solidaritas mekanika dan solidaritas organik tampak telah memudar. Sesuai dengan teori salah satu tokoh sosiologi yaitu Emile Durkheim berpendapat bahwa; Dalam masyarakat ada dua macam solidaritas yaitu solidaritas mekanis yang kebersamaannya dilandasi rasa kekeluargaan sedangkan solidaritas organik didasarkan pada kepentingan.

Melihat kenyataan bahwa masyarakat Indonesia saat ini lebih memilih budaya asing yang menurut mereka lebih menarik atau lebih unik dan praktis, maka akan sangat menyedihkan dan miris. Banyak budaya lokal yang telah memudar karena tidak adanya generasi penerus memiliki minat untuk belajar dan mewarisinya. Menurut Malinowski, Budaya lebih dari itu tinggi dan aktif akan mempengaruhi budaya yang lebih rendah dan pasif melalui kontak budaya.

Di era globalisasi, informasi menjadi kekuatan yang dahsyat mempengaruhi pola pikir manusia. Budaya Barat saat ini diidentikkan dengan modernitas (modernisasi), dan budaya timur diidentikkan dengan tradisional atau konvensional. Orang tidak hanya mengadopsi sains dan teknologi Barat sebagai bagian dari budaya tetapi juga meniru semua gaya Barat, bahkan ketika Barat menganggap salah satu budaya ada yang buruk, tetapi setelah tiba di Timur budaya tersebut diadopsi dengan membabi buta. Sepertinya ada yang hilang dari kita, kita tidak percaya diri dengan budaya sendiri, itu berbahaya untuk masa depan bangsa.

Tinggalkan Balasan

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)