
bbnewsmadina.com, – Mandailing Natal, Kuasa Hukum Andi Candra Nasution SH,MH yang berkantor di Medan, meminta dan mendesak Polres Mandailing Natal agar segera mengusut dan menuntaskan kasus penganiayaan pengeroyokan terhadap kliennya Rini Ramadani (33) penduduk Desa Gunungtua Tonga Kec. Panyabungan Mandailing Natal, sesuai STPL/265/IX/2024/SPKT/Polres Mandailing Natal Sumut tertanggal 18 September 2024 yang diterima An. Ka SPKT Kanit III Aiptu Budi Dharma, dimana sampai saat ini (Rabu 01/11) belum ada perkembangan penanganannya.
Pengeroyokan ini terjadi Rabu (18/09) sekitar pukul 20.30 WIB di pertokoan Pasar Lama Panyabungan yang dilakukan dua orang terlapor masing-masing inisial LN dan Mar dengan cara memukul dengan tangan dan menendang dengan kaki sehingga mengakibatkan korban Rini Ramadani mengalami luka lebam dibagian mata sebelah kiri dan diperut bagian kiri.
Kejadian yang menimpa Rini Ramadani ini, hari itu juga langsung dilaporkannya ke Polres Mandailing Natal sekitar pukul 21.56 WIB dengan harapan segera mendapat tindakan hukum sebagaimana mestinya.

“Ini tindakan premanisme yang tak bisa ditolerir. Saya minta dan mendesak Polres Madina agar sigap dan tanggap menangani tindakan kejahatan kriminal yang dialami klain kami ini. Tolong ditangkap dan diproses para pelakunya demi kepastian dan penegakan hukum agar mereka mendapat ganjaran hukum yang setimpal. Masak sudah dua bulan dilaporkan, tidak ada perkembangan penanganannya. Klain kami sampai saat ini masih trauma, psikologisnya sangat terganggu, ketakutan dikejar bayang-bayang akan terulang lagi sewaktu-waktu terhadap dirinya, karena tidak ada tindakan jaminan keamanan terhadap dirinya dalam beraktifitas mencari nafkah sehari-hari” – ujar Andi pengacara muda putra Madina itu kepada media di Panyabungan Jumat (01/11).
Ditambahkan Andi, pihaknya sedang mempersiapkan surat kepada Kapolres Madina untuk minta kepastian hukum atas laporan kliennya itu, surat tersebut juga akan dialamatkan kepada Waassidik dan Irwasda. Bila nantinya ada pelanggaran atau penyimpangan prosedural dalam prosesnya, Andi juga akan melaporkan kasus ini ke Propam Polda Sumut untuk pengawalan proses hukumnya.
“Ini sudah terlalu lama kasusnya mengendap, jargon presisi Polri itu dimana ???”, tegas Andi mengakhiri.
Sementara itu Kapolres Madina, AKBP Arie Sofandi Paloh melalui Kasi Humasy Polres Madina, Ipda Bagus Seto, SH yang dikonfirmasi wartawan, Jum’at (01/11/2024) menjelaskan bahwa tim penyidik masih bekerja, perkara masih dalam proses.
”saat ini tim penyidik dalam kasus ini masih bekerja, perkara masih dalam proses. Untuk saksi dalam kasus ini sudah berulang kali kita panggil. Dan kemaren saksi-saksi itu baru hadir ke polres.”jawabnya.
“Untuk perkembangan terbaru akan disampaikan nanti kepada pelapor atau korban.” pungkasnya. (Red)