Wakil Bupati Madina Terima Dua Penghargaan Rekor MURI, Salah Satunya Rekor Abadi

IMG 20210813 154813

Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution saat menerima dua penghargaan rekor MURI di pelataran parkir kantor Pemkab Madina, Jum’at (13/08/21). (Foto:DN)

bbnewsmadina.com, Setelah mengkukuhkan Paskibra, Wakil bupati Mandailing Natal Atika Azmi Utammi Nasution menerima dua penghargaan sekaligus dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang dilaksanakan dilapangan parkir Kantor Bupati, Jum’at (13/08/21).

Adapun dua piagam penghargaan tersebut: Piagam MURI untuk rekor wakil Bupati termuda yaitu 27 tahun, dan Piagam MURI untuk rekor Abadi yaitu perempuan lajang pertama yang menjabat sebagai Wakil Bupati di Indonesia.

Piagam tersebut diberikan langsung oleh Senior MURI Yusuf Ngadjri, yang disaksikan oleh sang Ibu, Bupati Madina, Kapolres Madina, Ketua DPRD Madina berserta Wakil Ketua DPRD dan beberapa Pimpinan OPD Pemkab Madina.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi Nasution mengatakan bahwa semua ini berdasarkan atas kecintaannya pada Madina ini.

“Keterbelakangan kita Kabupaten Madina dengan Kabupaten lainnya menjadi dasar utama saya untuk maju menjadi wakil Bupati,” ujarnya.

Lebih jauh Atika menjelaskan, pertama dasar saya ke Madina ini untuk menjaga kedua orang tua saya, dan sekalian saya berbisnis kecil-kecilan, dari situlah saya melihat apa yang mayoritas masyarakat Madina rasakan.

“Maka dari situlah saya melihat cara tercepat untuk membantu masyarakat Madina yaitu lewat politik, dengan melahirkan kebijakan-kebijakan yang memihak pada masyarakat, itulah motivasi saya masuk ke dunia politik, dan Alhamdulillah diberikan amanah oleh masyarakat Madina mengemban tugas sebagai wakil Bupati Madina,” ungkapnya.

Wabup pun menambahkan, pencatatan rekor ini tentu menjadi tambahan motivasi untuk mempertanggungjawabkan secara profesional bahwa usia bukanlah halangan menjadi seorang pemimpin pada jabatan eksekutif.

“Pencatatan dengan kriteria gender menjadi satu poin penting sebagai bukti kedewasaan demokrasi di Indonesia, terutama di Madina. Madina pada Pilkada 2020 telah membuktikan perempuan pun bisa terpilih,” ucapnya.

“Ini juga akan menjadi tanggung jawab pribadi saya untuk membuktikan bahwa usia dan jenis kelamin tidak menjadi penghalang dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Saya mohon doa seluruh masyarakat Madina agar kami bisa mengemban amanah dengan baik dan menghadirkan kebijakan-kebijakan yang bertumpu pada kepentingan masyarakat. Doakan juga agar saya tetap bisa memberikan ide, gagasan dan solusi untuk mengurai persoalan-persoalan di Mandailing Natal sesuai tugas dan tanggung jawab kami,” pungkas Atika. (DN)

Tinggalkan Balasan

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)